Taufiqurrahmani, S.Hi
KOTA LHOKSEUMAWE : Lima unit rumah panggung milik masyarakat nelayan dari Desa Hagu Selatan, Kecamatan Bandasakti, Pemko Lhokseumawe ambruk dihantam abrasi kemarin.
Abrasi yang terjadi dalam tiga hari terakhir, telah menyebabkan 28 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di sana, terpaksa mengungsi di bawah tenda-tenda darurat. Bahkan, situasi siaga diberlakukan oleh kaum nelayan, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ke lima rumah yang rubuh itu yakni milik Usamah, 50, Ramli, 45, Ibu De, 70, M. Jamin, 65, dan satu unit rumah yang juga berfungsi sebagai Balee Pengajian Al-Laili milik Samsul Bahri, 55.
Sementara lainnya hanya mengalami rusak ringan yakni milik Din Amal, Paino, M. Nasir, Yusmadi, Aisyah, Usman Ali, Simin Sulaiman, M. Yunus, Supriadi, Agustiar Rizal, Isa Hamzah, Hasanuddin, Subarni, Agus, Abdul Wahab, Ismadi, Faizal, M. Shaleh, Azizah, Hermansyah, dan Asliati.
Samsul salah seorang korban abrasi pantai kepada wartwan mengaku peristiwa itu terjadi saat shalat jum’at berlangsung. Rumah warga dihantam gelombang yang ketinggiannya mencpai tiga meter. Akibat peristiwa itu, warga memperkirakan mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Disebutkan, bencana itu terjadi akibat terlambatnya pembangunan growing Lands di lokasi bencana.
Untuk mengatasi masa panik, Irsyadi, Camat Banda Sakti berjanji akan segera menyerahkan sejumlah bantuan kepada para korban abrasi dan pihaknya mengungkapkan keperihatinan yang mendalam. “Akan kita pantau dan memantau kondisi pengungsi dan kita akan segera mendistribusikan bantuan masa panik,” katanya.
Kejadian itu juga menimpa masyarakat nelayan Kecamatan M